Senin, 30 September 2013

Still Strong


Masih dengan kadar yang sama, tetap melanjutkan apa yang sudah berjalan cukup lama ..
tentang harapan, impian, cita-cita dan kenyataan .
setiap bergantinya waktu, selalu ada celah baru untuk terus percaya di hari hari esok akan lebih hebat dari hari hari kemarin.
 "hai oktober :') keep me stronger than before"

Jumat, 27 September 2013

(cukup) tahu diri

"Sungguh tak mudah bagiku
Menghentikan segala khayalan gila
Jika kau ada dan ku cuma bisa

Meradang menjadi yang di sisimu
Membenci nasibku yang tak berubah

Dan upayaku tahu diri tak selamanya berhasil 
‘pabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama 
Pergilah, menghilang sajalah lagi"
(tahu-diri) maudy ayunda

akhirnya (paham)

sejauh mana kamu paham dengan kode kode itu..
dan hasilnya pun sudah sangat jelas ternyata , jauh berbeda

selama ini yang selalu di elu elu kan tidak sepantas yang dipikirkan .
bahkan orang awam pun lebih peka dari ini-

dan untuk kesekian kalinya, jangan memandang segalanya terlalu singkat hanya dengan cover .

cover yang terbungkus rapih belum tentu kertasnya putih :')

'kan kita keluarga'

sedikit cerita yang katanya keluarga

awalnya hanya merasa empati pada seseorang yang diberikan amanah untuk dijalankan, sehingga sayapun turut serta dalam setiap proses yang ada -
perlahan lahan saya ikuti, sebenarnya ini sudah bukan jalan saya lagi yang dipilih..
ibarat kata, mungkin saya sudah pensiun dari hal ini .
sudah cukup paham bagaimana rasanya menjalani--

tapi muncul pernyataan, "kalau bukan saya siapa lagi?" kemudian muncul, perasaan bangga akan status bidang saya ini..
sebelumnya, saya bangga, bahkan sangat bangga .. dan itu cukup saya ungkapkan 'disini' -
tapi apakah cukup hanya dengan demikian saja? yang akhirnya pun saya putuskan untuk berkontribusi ..
melihat keadaannya yang memang cukup memprihatinkan .

lambat laun saya pun mulai terbiasa, mulai tau bagaimana pola nya, mulai paham bagaimana seharusnya ..
dan lebih merasa, bahwa selama ini kalian ada, bukan hanya sekedar kata 'keluarga'


terkait rasa saat kemarin

selama ini ternyata terlalu terhanyut lama ..
lupa bahwa semuanya bisa di sudahi hanya dengan satu gerakan dengan Nya, satu tatapan dengan Nya, satu ucapan dengan Nya, dan satu waktu dengan Nya..

seberapapun kegundahan menyerangmu, virus untuk tetap bertahan didalam zona siksaan itu begitu kuat, dan saya rasakan demikian-
enggan untuk beranjak lebih baik, karena seperti itu dianggap yang paling baik .

menyerahkan segala urusan tentang 'rasa' saya camkan adalah WAJIB hukumnya .
tetap dalam jalur terbang yang sama tanpa oleng dengan arah angin yang berlawanan .

dan DIA menjadikan kita merasa lebih berharga dari sebelum-sebelumnya..
kita punya hati, kita punya rasa,  kita punya perasaan, kita punya hak 'membahagiakan' mereka semua :')

jangan sungkan dan takut menyerahkan segala pada Nya..

sebagian dari kita menganggap, menyerahkan semua yang dirasa karena takut akan kehilangan rasanya itu. padahal apa yang kita rasa saat itu belum tentu perasaan terbaik dari Nya

*semoga paham ya*


Sabtu, 14 September 2013

harian ayah dan (?)

hai ayah ..
lama tak berseru, meskipun tak lagi mendengar suaramu, tapi tetap merasa selalu ada disini..
yah.. kalau pun ayah tahu kondsinya saat ini, saya yakin dengan guratan emosi, mata yang yang tajam dan suara yang lantang, engkau sedang menyayangiku..
ya begitulah caramu, bukan begitu?

bahkan rasa takut saat caramu menyayangiku, ternyata berhasil mencegahku dari belenggu yang begitu mendera ini.. beruntungnya saya saat itu :')

tapi sekarang? :"
bahkan tidak sekuat dulu, tidak sepenakut dulu lagi ..
kasih sayang mu benar-benar mengalihkan dari dunia hati yang lain-

*saat sedang seperti ini, entah mengapa muncul sosok lain yang menyamankan pandangan*

hey siapa kamu?
mengenalpun rasanya tidak, tapi mungkin mata kita sudah sama-sama saling tahu ya, sama sama saling paham maksudnya, walaupun tidak berani menyatakan :')
sekali, "oh"
duakali, "hening"
tigakali, "berpikir"
empat kali, "kenapa ya"
lima kali, "mengecuti mata"
enam kali, "mulai berani"
tujuh kali, "lebih lama"
delapan kali, "detikpun terhenti"
sembilan kali, "mata kita saling paham"
sepuluh kali, "senyumpun mulai membahasakan" :)

Minggu, 08 September 2013

apa kata mereka ?

bahkan sebagaimana pun mereka berucap, tetap tidak bisa meredamkan apa yang dirasa saat ini...
sebagian dari mereka tidak ingin tau menau tentang keadaannya, bagaimana rasanya ..
yang mereka selalu bisa menyemangati kelangsungan hidup, tapi mereka lupa.. sebelumnya ada yang harus di pompa lebih kuat dari itu ..

sebagian mereka yang selalu siap mendengarkan apa yang dirasa, meskipun mereka tidak mengerti bagaimana rasanya .. begitu pun tidak apa apa .

yaa, hanya lewat ini bisa bebas menceritakan apa yang disimpan disini, selebihnya tidak peduli lagi ..
setiap perasaan itu selalu bisa untuk dibahasakan tapi tidak selalu bisa dikatakan :"
persis seperti saat ini, menulis memang pendengar yang baik :'

my supermom

senja tadi mengutip perbincangan seorang anak dan ibu yang rindu akan sosok yang selalu menjadi panutan keluarga itu ..

 "setiap kali inget sama inge, mamih nggak tega.. kasian.. mamih nggak bisa gantiin ayah buat inge, mamih inget setiap minggu ayah tuh selalu ngobrol sama inge, setiap liat fotonya inge mamih ga kuat. inge tuh belum puas waktu sama ayah, tapi ayahnya sudah nggak ada, keinget dirumah sakit, selalu manggil-manggilnya tuh inge.."

"nggak papa mih, nggak papa ... sudaaah jangan nangis terus, kan inge masih punya mamih, mamih nggak boleh sakit yaa, janji sama inge"

-mih kalau mamih saja nggak tega, kasian sama inge, gimana inge mih? inge juga kasian sama diri inge sendiri. belum genap 20tahun ayah udah pergi duluan, bahkan beberapa hari menjelang inge 'dewasa' ayah sudah ninggalin, bahkan mamih pun nggak tau kan gimana rasanya anak seumur inge sudah ditinggal ditengah perjuangan menetas mimpi?-

sama-sama kehilangan sosok yang menjadi semangat berjuang demi hidup :"

Jumat, 06 September 2013

terpenjara sepi

"seperti bintang-bintang hilang di telan malam, bagai harus melangkah tanpa kutau arah,
lepaskan aku dari derita tak bertepi, saat kau tak disini..
seperti dedaunan berjatuhan di taman, bagaikan debur ombak mampu pecahkan karang,
lepaskan aku dari derita tak berakhir, saat kau tak disini .."
(ajeng-saat kau tak disini)

sisi lain

dan kamu pun tau bahwa saat ini keadaannya sudah seperti ini ..
bukan lagi mengharapkan yang telah pergi, tapi setidaknya mengetuk kembali hatinya untuk mengintip keadaan diluar yang telah ditinggalkannya.
sebegitu apanya hingga merasa 'empati' pun tidak-
padahal keadaannya sudah semenyedihkan ini..

sadarlah ..

ini sudah teramat menyedihkan dari kebahagiaanmu saat ini, hey..

dan mungkin, rasa marah ini masih ada, saat kesedihan ditukar dengan yang lebih menyedihkan, saat ditinggalkan ditukarkan dengan kehilangan

saya mohon :')

apakah saat ini juga belum dibilang saat yang tepat ?
sudah teramat paham bagaimana rasanya selalu ditinggalkan , bahkan ditinggalkan selamanya ..
harus lebih merasa bagaimana lagi ?
boleh kan meminta sosok yang selalu bisa menguatkan ?
perantaraMu yang bisa menguatkan disini, Allah :'

"sendiri ini teramat parah, sudah cukup rasanya" 

kamu untuk segalanya

butuh kamu untuk membantuku berdiri

butuh kamu untuk mengajakku melangkah

butuh kamu untuk menemaniku berjalan

butuh kamu untuk menunjukan jalannya

butuh kamu untuk menangkapku berlari

butuh kamu untuk menahanku terjatuh

butuh kamu untuk menyembuhkan lukanya

it's everything about you :')

sekarang kamu

masih teramat hijau untuk segera memetik, tampaknya masih harus 'menunggu' lagi lebih lama.
baru saja sembuh dari yang kemarin..

hangatnya kasih memicu rindu yang menggebu,
kaum mu memang pusat dari segala rindu disini..
setidaknya aku mendapat pengganti rindu yang telah hilang selamanya.
jika tidak, perlahan lahan rindu ini semakin menusuk. nyerinya kian hari kian terasa..

"kesendirian dengan kesepian yang klimaks benar benar menguras pabrik air mata dan keteguhan batin" (saya)

Rabu, 04 September 2013

teruntuk kamu yang paling paham

siang itu, akhirnya kita bertemu kembali ya mba ? :)
setelah semua yang telah terjadi, terimakasih untuk semuanya, segala-galanya, dan seluruhnya ..

you're the best i've ever had :*
terimakasih rela membagi waktunya untuk sekedar menemani cerita yang menyedihkan ini..

Sang Penenun Luka

dear ayah..
mungkin saat ini aku jarang memanggilmu dengan suara, lebih sering mendengarmu dalam lantunan lagu-lagu rindu, mengucap halus namamu tanpa suara pada Sang Pemilik jiwa yang telah pergi.
ada banyak hal yang belum sempat aku katakan, segala pedih dan perasaan bahagiaku yang selama ini aku simpan..
kalau saja aku bisa, aku ingin saja berbagi sedikit rasa sakit ditinggalkan hati yang telah pergi, putrimu ini telah tumbuh dewaa, bahkan lebih dari yang engkau tau, lebih kuat dari putri bungsumu dulu yang selalu kau beladan kau manjakan dengan sepenuh hati..

rasa semangat dan kuat ini karena aku percaya selamanya engkau tidak akan pernah meninggalkanku, bukan ?
aku bahkan tidak takut seberapa sering aku ditinggalkan oleh hati-hati yang kurang bertanggung jawab, asalkan engkau tetap ada disini dibelakangku,
seberapa sering air mata ini jatuh tidak ada yang jauh lebih berharga dari air mata kehilanganmu.. seberapa sering aku kesepian, tidak ada yang paling sepi saat kehilanganmu untuk selamanya..

bantu aku yah, perlahan-lahan menenun luka yang teramat lebar ini. sakitnya, perihnya sangat bertubi tubi, melebarkan luka yang sebelumnya telah lebar. 
tapi jangan khawatir yah, aku masih dapat mengcover semuanya agar terlihat mulus dari depan. karena mereka, mereka yang hanya bisa melihat luka dari depan tentu akan semakin 'jijik' melihatku..
aku tidak ingin terlihat semenyedihkan itu, meskipun tanpamu lagi..
aku ingin sama dengan mereka yang memang mulus tanpa cacat sedikitpun..
 rasanya tidak ada yang lebih menyakitkan dari ini yah :'(

i miss you so badly dad :') do you miss me ?