Jumat, 03 Januari 2014

Catatan Kecil Untuk Ayah :"

Saat seorang anak perempuan yang beranjak dewasa sedang kuliah di perantauan jauh dari kedua orang tuanya, akan sering merasa rindu pada mamahnya. Lantas bagaimana dengan Ayahnya ?

Mungkin karena mamah lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu ternyata Ayah-lah yang mengingatkan mamah untuk meneleponmu ?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, mamah-lah yang lebih sering mengajakmu untuk bercerita, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada mama tentang kabarmu dan apa yang kamu lakukan seharian?

Pada saat kamu masih seorang gadis kecil, Ayah biasanya mengajari putri kecilnya  naik sepeda, dan setelah Ayah menganggapmu bisa Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu, namun mama berkata "Jangan dulu Ayah, jangan di lepas dulu roda bantunya", mama takut putri manisnya terjatuh dan terluka..
Tapi sadarkah kamu bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA .

Pada saat kamu merengek menangis minta dibelikan boneka atau mainan yang baru, mama menatapmu iba, tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas, "Iya kita beli nanti, tidak sekarang". Tahukah kamu Ayah melakukan itu karena tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang dengan sedikit membentak sambil berkata, "Sudah dibilang kamu jangan terlalu minum air es !". Berbeda dengan mama yang memperhatikan dan menasehatimu dengan lembut. Ketahuilah Ayah sebenarnya saat itu benar-benar mengkhawatirkanmu.

Ketika kamu beranjak remaja. kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan "Tidak Boleh !", tahukah kamu bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu ? Karena bagi Ayah kamu adalah sesuatu yang paling berharga yang harus dijaga.
Setelah itu kamu marah pada Ayah dan masuk kekamar lalu membanting pintu. Dan yang datang mengetuk pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah mama. Tahukah kamu bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika seorang cowok sering menelepon atau bahkan datang kerumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia .. Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang mengobrol berdua diruang tamu. Sadarkah kamu bahwa Ayah merasa cemburu ?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir. Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut, Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam, hati Ayah akan mengeras dan memarahimu. Dan sadarkah kamu bahwa ini adalah hal yang sangat Ayah takuti akan segera datang ?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah"

Setelah lulus SMA Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter ataupun Insinyur. Ketahuilah bahwa paksaan yang dilakukan Ayah semata-mata hanya demi kebaikan untuk masa depanmu. Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

Saat kamu beranjak menjadi gadis dewasa, dan kamu harus pergi kuliah di kota lain, Ayah harus melepasmu di stasiun . Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu ? Ayah hanya bisa tersenyum ambil memberi nasehat ini itu , dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hany menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata, "Jaga dirimu baik baik ya nak". Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT, kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai biaya semster dan kehidupanmu , orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah. Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan, kata kata yang keluar dari mulut Ayah adalah, "Tidak, Tidak Bisa!". Padahal dalam batin Ayah ia sangat ingin mengatakan, "Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu". Tahukah kamu bahwa saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saat kamu diwisuda sebagai seorang sarjana, Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum  dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa , dan telah menjadi seseorang".

Sampai saat seorang teman lelakimu datang kerumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya, Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin.
Karena Ayah tahu bahwa laki-laki itu yang akan menggantikan posisinya nanti..

Dan akhirnya saat Ayah melihatmu duduk di pelaminan bersama seorang lelaki yang dianggap pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia..
Apakah kamu mengetahui dihari bahagiamu itu, Ayah pergi kebelakang sebentar dan menangis? Ayah menangis karena bahagia dan berdoa, dalam lirih doanya kepada Tuhan dia berkata, "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik , putri kecilku yang manis dan kucintai telah tumbuh menjadi wanita yang cantik , bahagiakanlah ia bersama suaminya"

Setelah itu Ayah hanya bia menunggu kedatanganmu bersama suami dan cucu-cucunya untuk datang menjenguk , dengan rambut yang telah dan semakin memutih . Dan badan serta lengan yang tak kuat menjagamu lagi dari bahaya..

Ayah telah menyelesaikan tugasnya ..
Ayah, Bapak, Papah, atau Abah kita.. adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat,
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis ,
Dia harus terlihat tegas bahkan saat ia ingin memanjakanmu ..
Dan dia adalah orang yang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

~dan inilah yang sudah sempat dirasakan sebelum benar benar terlambat~



2 komentar:

  1. keren2...
    dan kamu beruntung punya sosok ayah yang sangat luar biasa...dan sayangnya, saya tidak bisa merasakanya...

    BalasHapus
  2. Saya sangat merasakan karena saya juga seorang ayah, untuk ke tiga putri kecil saya yg cantik dan lucu lucu...
    Sangat menginspirasi...

    BalasHapus