hai ayah ..
lama tak berseru, meskipun tak lagi mendengar suaramu, tapi tetap merasa selalu ada disini..
yah.. kalau pun ayah tahu kondsinya saat ini, saya yakin dengan guratan emosi, mata yang yang tajam dan suara yang lantang, engkau sedang menyayangiku..
ya begitulah caramu, bukan begitu?
bahkan rasa takut saat caramu menyayangiku, ternyata berhasil mencegahku dari belenggu yang begitu mendera ini.. beruntungnya saya saat itu :')
tapi sekarang? :"
bahkan tidak sekuat dulu, tidak sepenakut dulu lagi ..
kasih sayang mu benar-benar mengalihkan dari dunia hati yang lain-
*saat sedang seperti ini, entah mengapa muncul sosok lain yang menyamankan pandangan*
hey siapa kamu?
mengenalpun rasanya tidak, tapi mungkin mata kita sudah sama-sama saling tahu ya, sama sama saling paham maksudnya, walaupun tidak berani menyatakan :')
sekali, "oh"
duakali, "hening"
tigakali, "berpikir"
empat kali, "kenapa ya"
lima kali, "mengecuti mata"
enam kali, "mulai berani"
tujuh kali, "lebih lama"
delapan kali, "detikpun terhenti"
sembilan kali, "mata kita saling paham"
sepuluh kali, "senyumpun mulai membahasakan" :)
inge pasti kuat! :)
BalasHapus