Rindunya seperti aroma tanah pasca hujan
Sejuk tapi tidak menyengat
Lembab tapi tidak basah
Sedang menjadi pematuk rindu yang tak kunjung habis
Berdiri diantara prosa dan alinea
Sembunyi dibalik sajak dan rima
Memakan habis setiap detik rindu yang terjadi
Tak perduli seberapa jauh rindu di ufuk sana
Tak perduli seberapa lama untuk menanti
Yang aku saat ini juga tahu
Ada yang sedang menahan rindu yang cukup sama
Menanti rindu dambaan jiwanya
Rasanya tidak pernah habis untuk mengupas rindu yang satu ini
Lagi lagi terkait rindu dan jarak
Lagi lagi terkait cinta dan ...
Kamu :)
~RP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar