sekalinya menemukan perahu yang hampir menepi, lagi lagi terbawa ombak kemudian berlayar kembali..
mungkin karena ini jadi selalu digundah gulanakan, jadi tidak berani lagi percaya pada hati ..
terlalu takut untuk menyombongkan diri "dia pasti kembali", karena kenyataannya memang hampir tidak kembali ..
diam atau bergerak ?
adakalanya memang memilih untuk diam, karena sudah kesekian kalinya gerakan yang di gerakan hanya menjadi tontonan belaka-
saat seperti itu, mungkin bisa dipahami bagaimana rasanya bukan ?
diteguhkan oleh hati yang benar benar teguh untuk tidak menyerah, sayapun kembali mendengak tersenyum untuk mencobanya (lagi)..
tapi pertanyaannya seberapa sering dicoba saat gerakan yang lagi lagi hanya menjadi sebuah tontonan ? seberapa erat harus berpegangan agar tidak lagi terjatuh dan masih bisa berdiri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar